Manfaat Dari Unta
4:35 PM | Author: Fajar Rv
Unta
Sebuah Karunia Allah

        Kehidupan di padang pasir Jazirah Arab dulu berpokok pada unta. Sayangnya, tidak setiap unta bisa digunakan sebagai kendaraan. Ada unta-unta tertentu yang bisa dipakai sebagai hewan tunggangan. Ada pula yang hanya sebagai hewan pengangkut beban.
Biasanya, unta yang dipakai orang-orang Arab Badui sebagai hewan tunggangan dari jenis unta tersebut adalah unta betina. Unta seperti ini dipelihara orang Arab Badui untuk juga diambil susunya. Pada asalnya, unta-unta tunggangan ini berpindah-pindah tempat seenaknya. Akan tetapi, mereka tetap berkelompok-kelompok, seperti domba-domba yang mencari makan rerumputan.
Unta pengangkut beban dari jenis tersebut adalah unta jantan. Dalam perjalanan para kafilah Arab, unta-unta pembawa beban ini akan berjalan berbaris-baris teratur satu per satu seperti sebuah parade militer. Siapa saja yang melihat akan menyaksikan sebuah pemandangan yang begitu kontras dari unta-unta betina.
Yang patut diingat, sedemikian mendalam rasa syukur orang-orang Arab badui itu karena unta, membuat mereka menjuluki binatang satu ini dengan ‘atha’ Allah. Betul, bagi orang-orang Arab Badui, unta adalah makhluk yang Allah karuniakan kepada mereka, manusia-manusia padang pasir itu, dan tidak kepada bangsa yang lain.


Apa Yang Bisa Diambil Dari Unta? 

        Akan tetapi, rasa syukur itu, pada akhirnya, akan menjelma menjadi sebuah penghargaan—yang barangkali agak—berlebih pada unta. Dibanding harta-harta yang lain, unta adalah harta orang-orang badui yang paling beharga. Tidaklah mengherankan, jika seorang Arab badui yang hidup di tengah padang pasir jauh lebih memerhatikan keadaan unta miliknya ketimbang keadaan istri-mudanya.
Kelebihan unta bagi mereka ada pada kemampuan unta untuk tetap bertenaga meski berhari-hari tidak minum air. Unta mampu bertahan seperti itu sampai sekitar enam pekan, jika asupan makanan segar baginya tetap tersedia.
        Meski demikian, yang paling mengagumkan dari unta adalah kemampuannya untuk mengubah tumbuh-tumbuhan dan air darat yang tidak bisa diminum manusia normal menjadi susu. Minuman yang dihasilkan ini adalah sebuah minuman yang sangat bergizi bagi manusia. Bahkan, ada masanya, ketika sebagian orang-orang Arab badui hidup di tengah-tengah padang pasir hanya dengan susu unta.
Kenyataan seperti itu hampir disaingi oleh kenyataan lain yang tak-kalah menarik. Sebagian orang Arab Badui lainnya, ternyata, hidup di tengah padang pasir hanya berbekal susu unta dan kurma. Mereka yang hidup berbekal susu unta, kurma dan roti Arab—yang keras hampir seperti batu—hanya menjadi minoritas di tengah kehidupan masyarakat padang pasir seperti itu.
Dari seekor unta, orang Arab Badui biasa mendapatkan susu unta yang bisa langsung diminum dari ambing-ambing susunya. Sering pula susu unta yang diperas itu disimpan dan dikentalkan mereka. Susu unta asin berbusa tetapi hangat.
Meski bisa dikatakan sangat jarang, daging unta mereka makan juga pada momen-momen tertentu. Daging binatang ini sangat alot dan hampir sama berasa dengan daging sapi yang agak bau. Bagi orang-orang Badui itu, bagian yang jadi rebutan mereka adalah hati unta. Hanya digarami, mereka melahap hati unta itu, sebagaimana kita membrakoti iga kambing hari raya kurban setiap tahun.
Tidak ada bagian unta yang terbuang percuma. Selain susu dan daging, orang-orang Arab Badui juga biasa mengolah kuku unta menjadi sejenis kue padang pasir. Setelah dipisahkan, biasanya, kuku unta ditumbuk sampai menjadi bubuk. Bubuk-bubuk inilah kemudian yang akan mereka panggang di atas bara.
Khusus air kencing unta, sejak dulu, orang-orang Arab Badui dan Arab kota memanfaatkan air kencing itu sebagai obat bagi tubuh mereka. Adakalanya, perempuan-perempuan Arab Badui menggunakan air kencing itu untuk mengeramas rambut-rambut mereka. Karena itu, tidak berlebihan, jika dikatakan, tidak ada yang terbuang percuma dari seekor unta.
Kandungan Serta Manfaat Susu Dan Kencing Unta
Sebagaimana susu-susu binatang lainnya, susu unta mengandung protein. Akan tetapi, khusus susu unta, protein yang dikandung lebih tinggi. Kandungan protein yang tinggi seperti ini juga terdapat dalam kencing unta. Temuan ini didapat dari penelitian yang pernah dilakukan oleh para peneliti dari Fakultas Kedokteran, Universitas King Suud, Riyadh, Arab Saudi.
Dengan kelebihan itu, susu dan kencing unta sangat berguna untuk menyembuhkan penyakit hepatitis, sebagaimana dikatakan oleh Ar-Razi. Orang ini dikenal sebagai salah seorang filosof sekaligus dokter yang pernah muncul dalam sejarah Islam.
Selain itu, susu dan kencing binatang berpunuk tersebut dapat pula dipakai untuk mengobati diabetes dan penyakit kulit. Dalam Zad Al-Ma’ad fi Hadyi Khairil ‘Ibad, Ibnul Qayyim Al-Jauziyyah mengatakan, susu dan kencing unta bekerja memperlancar sistem metabolisme tubuh kita. Karena itu, wajar, jika sejumlah penyakit yang menyerang organ-organ di dalam perut dapat diobati dengan susu dan kencing tersebut.
Mengutip Ibnu Sina dari karyanya yang berjudul Al-Qanun fi Ath-Thibb, Ibnul Qayyim Al-Jauziyyah juga menyetujui, susu unta terbaik adalah susu unta yang berasal dari unta-unta orang Arab Badui. Hal ini disebabkan oleh kenyataan penting bahwa unta-unta yang paling berkelas adalah unta-unta mereka.
|
This entry was posted on 4:35 PM and is filed under . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response, or trackback from your own site.

0 komentar: